Profil Desa Karangsari
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Karangsari, Kebasen, Banyumas, dikenal sebagai lokasi Bendungan Tajum yang vital bagi irigasi. Ekonomi desa ditopang pertanian padi, palawija, dan UMKM. Potensi wisata alam dan budaya menjadi fokus pengembangan desa yang subur dan strategis ini.
-
Pusat Bendungan Tajum
Desa ini merupakan lokasi strategis dari Bendungan Tajum, sebuah infrastruktur vital yang menjadi sumber irigasi utama bagi ribuan hektare lahan pertanian di sekitarnya.
-
Lumbung Pangan Agraris
Berkat pasokan air yang terjamin sepanjang tahun, Karangsari menjadi salah satu desa dengan produktivitas pertanian padi tertinggi di Banyumas, ditopang oleh sektor perikanan air tawar di waduk.
-
Potensi Agrowisata yang Berkembang
Keindahan lanskap Waduk Tajum dan perbukitan hijau di sekitarnya menjadikan desa ini memiliki potensi besar sebagai destinasi agrowisata, terutama untuk kegiatan rekreasi dan kuliner.

Desa Karangsari, sebuah wilayah permai di Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menampilkan profil desa yang hidup selaras dengan alam. Dikenal luas sebagai lokasi berdirinya Bendungan Tajum yang megah, Karangsari lebih dari sekadar penjaga infrastruktur vital. Desa ini merupakan jantung produksi pertanian, rumah bagi masyarakat yang tangguh dan kanvas bagi lanskap perbukitan hijau yang menawan. Dengan denyut kehidupan yang berpusat pada air dan tanah, Karangsari secara konsisten meneguhkan identitasnya sebagai desa agraris yang strategis dan penuh potensi.
Sejarah dan Peran Strategis Bendungan Tajum
Sejarah Desa Karangsari tidak dapat dipisahkan dari pembangunan salah satu proyek infrastruktur pengairan paling penting di Kabupaten Banyumas, yaitu Bendungan Tajum. Dibangun pada era Orde Baru dan diresmikan pada tahun 1985, bendungan ini secara fundamental mengubah wajah dan nasib Desa Karangsari. Sebelum adanya bendungan, wilayah ini merupakan kawasan perbukitan tadah hujan yang subur namun seringkali mengalami kesulitan air pada musim kemarau.
Pembangunan Bendungan Tajum yang membendung aliran Kali Tajum, anak Sungai Serayu, membawa revolusi bagi sektor pertanian. Nama "Karangsari" sendiri, yang secara etimologis dapat diartikan sebagai "inti dari pekarangan" atau "tanah yang subur," seolah menemukan pembenarannya setelah bendungan ini beroperasi. Kehadiran bendungan tidak hanya menjadi penanda geografis, tetapi juga menjadi pusat dari ekosistem sosial dan ekonomi desa.
Generasi tua di Karangsari masih mengingat masa-masa pembangunan bendungan yang melibatkan banyak tenaga kerja lokal. Proyek ini membuka desa dari keterisolasian dan membawa dampak ekonomi langsung. Kini, Bendungan Tajum bukan hanya milik Karangsari, melainkan aset vital bagi ribuan hektare sawah di sembilan desa sekitarnya, yang menjadikannya sebagai desa dengan peran strategis dalam menopang ketahanan pangan regional.
Geografi dan Tata Ruang Wilayah
Secara geografis, Desa Karangsari terletak di bagian selatan Kecamatan Kebasen, dengan kontur wilayah yang didominasi perbukitan landai hingga terjal. Pemandangan hijau dari sawah terasering dan perbukitan menjadi ciri khas lanskapnya. Di pusat desa, terhampar waduk atau danau buatan yang terbentuk dari Bendungan Tajum, menciptakan sebuah ekosistem perairan yang menyejukkan.
Wilayah desa ini tergolong subur berkat pasokan air irigasi yang melimpah sepanjang tahun. Sistem irigasi primer, sekunder dan tersier yang berhulu dari Bendungan Tajum mengaliri setiap petak sawah, memungkinkan petani untuk melakukan pola tanam yang intensif. Secara administratif, menurut data dari Pemerintah Kecamatan Kebasen, Desa Karangsari terbagi menjadi beberapa dusun atau grumbul yang tersebar di area perbukitan dan lembah, dengan pusat pemerintahan dan permukiman utama berada tidak jauh dari kawasan bendungan.
Akses menuju Desa Karangsari terhubung melalui jalan kabupaten yang kondisinya terus ditingkatkan. Meskipun lokasinya agak jauh dari jalan nasional, aksesibilitas yang memadai memungkinkan distribusi hasil bumi berjalan lancar menuju pasar-pasar di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
Pemerintahan dan Visi Pembangunan Desa
Pemerintah Desa Karangsari, di bawah kepemimpinan aparat desa yang dipilih secara demokratis, menjalankan roda administrasi dengan fokus pada penguatan sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur penunjang. Visi pembangunan desa sangat bertumpu pada optimalisasi potensi yang ada, terutama di bidang agraris dan pariwisata.
Melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), aspirasi masyarakat ditampung untuk merumuskan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) setiap tahunnya. Prioritas utama yang seringkali muncul adalah pemeliharaan jaringan irigasi, perbaikan jalan usaha tani, serta pembangunan talud untuk mencegah longsor di area perbukitan yang rawan.
Pemerintah desa juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak yang mengelola Bendungan Tajum, serta Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas. Sinergi ini bertujuan untuk menyelaraskan program pembangunan desa dengan kebijakan pemerintah di tingkat yang lebih tinggi, terutama dalam hal modernisasi pertanian dan pengembangan potensi wisata di sekitar bendungan.
Pilar Ekonomi: Pertanian, Perikanan, dan UMKM
Perekonomian Desa Karangsari berdiri kokoh di atas tiga pilar utama: pertanian, perikanan, dan usaha mikro.
Sektor Pertanian merupakan urat nadi kehidupan mayoritas penduduk. Berkat jaminan pasokan air dari Bendungan Tajum, petani di Karangsari dapat menanam padi hingga tiga kali dalam setahun, sebuah intensitas yang jarang ditemui di daerah lain. Produktivitas padi yang tinggi menjadikan Karangsari sebagai salah satu lumbung padi andalan di Kecamatan Kebasen. Selain padi, para petani juga menanam komoditas palawija seperti jagung, kedelai, dan sayur-mayur yang disesuaikan dengan musim.
Sektor Perikanan Air Tawar juga berkembang pesat dengan memanfaatkan keberadaan Waduk Tajum. Budidaya ikan dalam keramba jaring apung (KJA) menjadi alternatif pendapatan yang menjanjikan bagi banyak keluarga. Jenis ikan yang dibudidayakan umumnya adalah nila, gurami, dan ikan mas. Hasil panen ikan tidak hanya dijual dalam bentuk segar ke pasar lokal dan rumah makan di sekitar Banyumas, tetapi juga seringkali menjadi daya tarik bagi para pemancing.
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut menggeliat sebagai ekonomi penyangga. Warung-warung makan yang menyajikan menu ikan bakar segar dari waduk mulai bermunculan di sekitar area bendungan. Selain itu, berkembang pula usaha rumahan yang mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, seperti aneka keripik, rengginang, dan makanan tradisional lainnya. Keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) juga berperan penting dalam menyediakan sarana produksi pertanian (saprotan) dan menampung hasil panen warga.
Potensi Pariwisata dan Kehidupan Sosial
Keberadaan Bendungan Tajum secara otomatis menjadikan Desa Karangsari memiliki potensi wisata yang besar. Kawasan waduk dengan latar belakang perbukitan hijau menawarkan pemandangan yang indah dan suasana yang tenang, menjadikannya destinasi favorit bagi warga lokal untuk rekreasi pada akhir pekan. Aktivitas yang bisa dinikmati antara lain memancing, berperahu, atau sekadar bersantai di warung-warung tepi waduk sambil menikmati kuliner khas setempat.
Pemerintah desa bersama kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat terus berupaya mengembangkan potensi ini. Penataan area sekitar bendungan, penyediaan fasilitas umum seperti gazebo dan toilet, serta penyelenggaraan event-event tertentu seperti lomba memancing atau festival budaya, menjadi beberapa langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik wisata Karangsari.
Kehidupan sosial masyarakatnya berjalan harmonis dengan dilandasi semangat gotong royong yang kental. Tradisi seperti kerja bakti (guyub) dalam membersihkan saluran irigasi atau memperbaiki jalan desa masih lestari. Kegiatan keagamaan, yang mayoritas dianut oleh penduduk adalah Islam, berpusat di masjid-masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun. Semangat kebersamaan ini menjadi modal sosial yang kuat dalam mendukung setiap program pembangunan desa.
Masa Depan Karangsari sebagai Desa Agrowisata
Desa Karangsari di Kecamatan Kebasen adalah bukti nyata bagaimana sebuah infrastruktur dapat menjadi katalisator kemajuan sebuah wilayah. Bendungan Tajum telah memberikan kehidupan dan kemakmuran bagi ribuan petani, sekaligus membuka gerbang potensi pariwisata yang menjanjikan. Dengan fondasi pertanian yang kuat, masyarakat yang guyub, dan keindahan alam yang mempesona, Karangsari memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk berkembang menjadi desa agrowisata yang maju.
Tantangan ke depan adalah bagaimana mengelola potensi ini secara berkelanjutan, menyeimbangkan antara eksploitasi untuk pariwisata dengan konservasi lingkungan dan kelestarian fungsi utama bendungan. Dengan perencanaan yang matang, kolaborasi yang solid, dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Desa Karangsari berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan masa depan yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.